This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 06 Juni 2011

Contoh Proposal

Berikut ini adalah contoh proposal untuk membuat warnet yang saya buat dengan format yang saya download dari 4shared.





PROPOSAL

PENDIRIAN USAHA


WARNET

(Dan beberapa usaha dibidang Teknolgi Informasi)





A. NAMA USAHA

Usaha yang akan dikembangkan diberi nama “JU-Net” dengan badan usaha berbentuk CV yang didaftarkan ke notaris sehingga memiliki badan hukum yang tetap.

B. RENCANA LOKASI USAHA

Rencana lokasi operasional usaha akan ditempatkan didaerah yang memeuhi syarat sebagai berikut :

· Lokasi dekat dengan kawasan pendidikan baik itu perguruan tinggi, Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah Pertama.

· Lokasi berada di pusat keramaian, misalnya di pasar dan perkantoran.

· Lokasi berada ditengah kawasan penduduk

Lokasi yang kami prioritaskan adalah di Pasar rebo, dengan pertimbangan :

· Lokasi dekat dengan beberapa perguruan tinggi .

· Lokasi berada kawasan pasar yang ramai.

· Lokasi berada pada perumahan penduduk.

C. TARGET PELANGGAN

Target pelanggan warnet ini adalah : pelajar dan mahasiwa disekitarnya. Mereka adalah menggunakan internet untuk hiburan semata yang frekwensinya cukup tinggi. Umumnya mereka hanya membuka program chatting dan situs www.facebook.com

D. JENIS USAHA

Jenis usaha yang direncanakan sesuai dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki adalah :

1. Warnet

2. Training internet lepas

3. Service Komputer

4. Printing

5. Training Komputer

6. Dan lain sebagainya, disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Target kami adalah setiap bulan menambah cabang usaha baru, walau tidak menutup kemungkinan pada bulan yang sama ddirikan bebapa cabang usaha sekaligus.

E. KEUNGGULAN KAMI

Kami memiliki keunggulan antara lain :

1. Semua instalasi software, jaringan LAN, router dan proxy server dapat kami lakukan sendiri, dengan demikian tidak perlu menganggarkan dana untuk jasa dari pihak ketiga.

2. Kami sudah berpengalaman memberikan bantuan jasa konsultasi dan pekerjaan teknis untuk pendirian warnet diantaranya adalah : Warnet LaaTazan di Plaju, Warnet Polycom di bukit, Warnet An-Najm di Samping Bina Husada Jalan Merdeka Palembang.

3. Kami juga sudah sangat sering mengadakan pelatihan internet dan website kepada pelajar dan mahasiswa dengan kerja sama dengan organsasi ekskul sekolah atau senat mahasiswa.

F. PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

Perangkat keras yang akan digunakan dalam komputer ini adalah :

· Komputer Pentium 4 built up second sebanyak 10 unit, server Dual Core 1 unit dan komputer Pentium 4 untuk billing 1 unit beserta perangkat jaringan.

· Koneksi internet menggunakan Wireless dengan kecepatan 258kbps dengan rasio 1:1

· Sistem operasi yang akan digunakan adalah Windows XP

G. MODAL & KEUNTUNGAN

Modal yang kami butuhkan untuk medirikan warnet ini plus biaya operasioanl selama 1 bulan pertama adalah Rp 55.000.000,- dengan perkiraan laba bersih minimal Rp 6.000.000,- per bulannya. Sehingga usaha diperkirakan akan BEP pada bulan ke (10) sebelas (dengan asumsi 1 bulan pertama belum mendapatkan keuntungan maksimal).

Sedangkan modal untuk usaha selain warnet adalah mengambil dari beberapa sumber antara lain :

1. penambahan modal oleh pemodal.

2. keuntungan bulanan pemodal, bila pemodal ingn menambah investasi.

3. keuntungan bulanan pengelola, bila pengelola ingin ikut menanam saham.

4. dari pemodal lain yang ingin ikut andil menanamkan saham.

5. dari dana penyusutan barang yang ternyata tidak terpakai. (dana penyusutan ini tetap dianggap sebagai dana dari pemodal).

H. BAGI HASIL

Prosentase bagi hasil yang kami tawarkan adalah 40% untuk pemodal dan 60% untuk pengelola, dengan demikian pemodal diperkirakan akan mendapatkan keuntungan sedikitnya Rp 2.400.000,- perbulan. Dengan demikian diperkirakan pemodal akan balik modal paling lama 24 bulan.

I. BIAYA PENYUSUTAN

Pada prinsipnya jumlah aset pemodal adalah sama baik pada saat pendirian usaha maupun pada tahun ke 1, ke2 , dst, Karena kami menganggarkan biaya penyususutan sebesar 2,5% perbulan dari semua aset milik pemodal, dana penyusutan ini tetap menjadi milik pemodal sehingga total aset pemodal tetap walaupun nilai barang menjadi susut atau rusak.

J. SURAT PERJANJIAN

Demi keamanan investasi, kami menawarkan surat perjanjian yang ditandatangani oleh pemodal dan pengelola dan dibubui materai secukupnya agar mempunyai kekuatan hukum. Ketentuan dasar surat perjanjian kami sertakan dalam lampiran.

K. STRATEGI PROMOSI

Strategi yang akan kami jalankan pada perusahaan ini antara lain :

1. Bekerja sama dengan pihak sekolah dalam rangka mengadakan kerja sama pelatihan komputer dan internet.

2. Kami akan menjalankan kembali organisasi yang bergerak dibidang teknologi informasi yang akan menghimpun mahasiswa yang mempunyai keahlian dibidang komputer. Dengan strategi ini, kami menargetkan bisa mendapatkan tenaga freelancer untuk mempromosikan bisnis ini, aset untuk tenaga pengajar dan dapat mengerjakan proyek-proyek IT.

L. PENUTUP

Demikian proposal yang kami buat, semoga langkah ini dapat turut andil dalam mencerdaskan bangsa dan memberikan lapangan pekerjaan dan memajukan ekonomi Indonesia. Terimakasih

Proposal

1. Pengertian proposal

Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.

2. Syarat-syarat proposal

a. Jelas (Clear).

Yang dimaksud jelas, proposal harus dapat memaparkan kegiatan usaha secara jelas, terutama mengenai : bidang usaha, status kepemilikan, surat izin badan usaha yang diperlukan, bentuk kerja sama yang ditawarkan, tenaga kerja, pesaing, bahan baku.

b. Singkat (Consice).

Proposal harus ditulis singkat tanpa melupakan kaidah-kaidah penulisan dan mengurangi kejelasan dan kelengkapan proposal. Harap diingat, bahwa dunia usaha selalu harus mengikuti perkembangan, karenanya penyampaian sesuatu secara singkat dan tepat pada sasaran merupakan sesuatu keharusan

c. Lengkap (Complette).

Proposal harus dibuat secara lengkap, artinya proposal harus dibuat dengan informasi pendukug. Kelengkapan informasi terutama mengenai pesaing dan peluang pasar akan sangat membantu pelaksanaan usaha. Usaha menutupi informasi akan menjadikan bumerang bagi pengelola usaha, karena pada waktunya akan diketahui juga.

d. Benar (Correct).

Kebenaran proposal sangat dipengaruhi oleh nurani pembuat. Jangan sampai karena ingin meyakinkan dan membuat proposal semenarik mungkin, penyusun menyembunyikan informasi-informasi yang yang dirasa kurang menguntungkan. Bila pada suatu waktu diketahui ketidakbenaran proposal, nama baik dan kredibilitas penyusun sangat dipertaruhkan. Adalah sesuatu hal yang sangat sulit meyakinkan orang, bila pernah membohonginya, dasar utama dari bisnis adalah kepercayaan, karenanya kepercayaan adalah sesuatu yang sangat mahal.

e. Tidak kadaluwarsa (up to date).

Keakuratan dan ketepatan data pendukungsangat diperlukan dalam penyusunan usaha. Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat mengharuskan kegiatanusaha mengikutinya. Proposal usahapun demikian, ia harus dibuat sesuai perkembangan. Perkembangan tidak hanya sebatas pada perkembangan ilmu dan teknoligi saja, tetapi juga perkembangan pranatadan nilai-nilai yang dianut masyarakat.

3. Jenis-jenis proposal

Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

a. Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:

1) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan;

2) isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya; 3) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.

b. Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.

4. Sistematika proposal

Sistematika Penulisan Proposal, yaitu :

1) Pendahuluan

· Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.

· Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata).

· Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.

2) Dasar Pemikiran

· Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain.

· Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian.

3) Tujuan

· Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus).

· Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa.

4) Tema.

Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut.

5) Jenis Kegiatan

· Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu.

· Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.

6) Target

Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.

7) Sasaran/Peserta

Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta).

8) Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.

9) Anggaran Dana

Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri.

10) Susunan Panitia

Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.

11) Jadwal Kegiatan

Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya. Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.

12) Penutup

· Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.

· Ditutup dengan lembar pengesahan proposal.

· Terakhir, diikuti dengan lampiran.

Sumber ::

http://ghadizluthu.blogspot.com/2010/06/pengertian-proposal.html

http://imamaunpad.files.wordpress.com/2010/05/sistematika-proposal-2.pdf

Laporan

A. Pengertian Laporan

Laporan adalah suatu bentuk penyampaian dan penyajian hasil kegiatan baik secara lisan maupun tulisan atau dokumen berupa fakta-fakta yang dimanfaatkan guna mengambil sebuah keputusan atau kesimpulan. Topik laporan adalah pokok yang dibicarakan atau dibahas dalam laporan.

B. Dasar-dasar Membuat Laporan

Dasar-dasar dalam membuat laporan yaitu, sebagai berikut :

1. Judul Penelitian dibuat setelah menentukan masalah.

· Harus mengacu pada masalah pokok penelitian.

· Penulisan tidak boleh terlalu panjang/pendek.

· Mengusahakan agar kalimat yang digunkan menarik.

2. Halaman abstrak diketik 1 spasi.

3. Kalimat disusun dengan Jelas dan sederhana.

4. Menghindari penggunaan istilah untuk mencegah salah paham.

5. Tata bahasa, ejaan dan sistematika penulisan dilakukan mentaati peraturan yang telah ditentukan.

6. Penomoran Bab, sub Bab, tabel, gambar ditulis secara konsisten, dipertegas dengan pengetikan huruf tebal. Halaman dengan kepala bab diketik ke bawah kertas.

7. Catatan kaki(footnote) digunakan bila perlu.

Ada juga syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam membuat laporan, yaitu :

1. Lengkap.

Artinya data dan fakta yang ada dalam laporan harus lengkap.

2. Jelas.

Sebuah laporan disebut jelas bila uraian dalam laporan tidak memberi peluang ditafsirkan secara berbeda oleh pembaca yang berbeda. Ini dapat dicapai bila bahasa yang digunakan benar dan komunikatif.

3. Benar / akurat.

Data dan fakta yang salah dapat menuntun pembaca membuat suatu keputusan yang salah. Jadi kebenaran dan keakuratan isi laporan sangat diperlukan.

4. Sistematis.

Laporan harus diorganisasikan sedemikian rupa, dengan system pengkodean yang teratur, sehingga mudah dibaca dan diikuti oleh pembaca. Laporan yang sistematis juga menunjang unsur kejelasan yang sudah diciptakan oleh unsur – unsur bahasa.

5. Objektif.

Penulis laporan tidak boleh memasukkan selera pribadi ke dalam laporannya. Pelapor harus bersikap netral dan memakai ukuran umum dalam minilai sesuatu.

6. Tepat waktu.

Ketepatan waktu mutlak diperlukan, karena keterlambatan laporan bisa mengakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan.

C. Jenis-jenis Laporan

Laporan dapat digolongkan menurut:

1. Ditinjau dari maksud pelaporan, terdapat :

a. Laporan informative

Laporan yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci.

b. Laporan rekomendasi

Laporan yang di samping memberikan informasi juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan.

c. Laporan analitis

Laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini.

d. Laporan Pertanggungjawaban

Di mana si pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif).

e. Laporan Kelayakan (feasibility report)

Pelapor menganalisis suatu situasi atau masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan: layak atau tidak. Berbagai alternative dinanalisis, kemudian ditentukan mana yang lebih baik.

2. Ditinjau dari bentuk laporan, terdapat :

a. Laporan berbentuk memo.

Biasanya laporan pendek yang memuat hal – hal pokok saja, dan beredar di kalangan intern organisasi.

b. Laporan berbentuk surat

Isinya lebih panjang daripada laporan yang berbentuk memo, sekitar tiga lembar folio. Bisa ditujukan ke luar organisasi.

c. Laporan berbentuk naskah

Laporan ini bisa panjang atau pendek. Bila panjang dibuat dalam format buku, dan dalam penyampaiannya mutlak diperlukan surat atau memo pengantar

d. Laporan berbentuk campuran

Laporan ini tidak lain gabungan antara bentuk naskah dengan memo atau surat. Dibuat begini karena isinya cukup kompleks sehingga harus dipadukan dengan bentuk naskah agar pengkodean bagian – baiannya lebih mudah dilakukan.

3. Ditinjau dari isinya, dapat dibedakan :

a. Laporan kegiatan, misalnya pelaksanaan perkemahan, pelaksanaan ujian SKU, SKK, Pramuka Garuda.

b. Laporan perjalanan, misalnya laporan wisata, pengembaraan, penjelejahan dan sebagainya.

c. Laporan keuangan, menyangkut masalah penerimaan dan penggunaan uang.

4. Ditinjau dari bahasa yang digunakan, terdapat :

a. Laporan yang ditulis secara populer, yang menggunakan kata-kata sederhana, kadang-kadang diselingi dengan kalimat humor / lucu.

b. Laporan yang ditulis secara ilmiah, sebagai hasil peneliti. Biasanya isinya singkat tetapi padat dan sistimatis serta logis.

5. Ditinjau dari cara penyampaian, terdapat :

a. Laporan lisan, disampaikan secara lisan, biasanya dilakukan hal-hal yang perlu segera disampaikan laporan lisan dapat dengan tatap muka, lewat telepon, wawancara dan sebagainya.

b. Laporan tertulis, disampaikan secara lengkap dalam bentuk tulisan.

6. Ditinjau dari waktu penyampaian, terdapat :

a. Laporan Insidental

Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali- sekali saja dalam rangka suatu kegiatan yang tidak terjadwal tetap.

b. Laporan Periodik

Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai sesuai periodenya pula. Contoh: Laporan harian, Mingguan, Bulanan dan seterusnya.

D. Fungsi Laporan

Penyampaian laporan biasanya dilakukan oleh seorang bawahan kepada atasan, dalam hal ini adalah atasan yang memberikan tugas / perintah atau yang mempunyai fungsi kontrol dan pengawasan atas dirinya atau atas kegiatan yang dilaporkan. Laporan juga bisa bersifat koordinatif (komunikasi horizontal) bila ditulis oleh petugas dengan posisi sejajar dengan pembacanaya.

Atas dasar itu pelaporan mengandung empat fungsi:

1. Fungsi Informatif.

Laporan bisa digunakan sebagai sumber informasi bagi pembacanya

2. Fungsi Pertanggung jawaban.

Laporan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban penulis terhadap pembaca laporan / atasannya, atau tugas yang harus dan telah dilaksanakannya.

3. Fungsi Pengawasan.

Dengan membaca laporan, seorang atasan bisa mengawasi bawahan serta tugas yang dilakukan bawahan tanpa harus melihat langsung.

4. Fungsi Pengambilan Keputusan.

Laporan dari bawahan dapat digunakan oleh atasan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan. Juga berlaku untuk laporan koordinatif. Seorang Kepala Bagian atau Manajer dapat menggunakan laporan Manajer lain untuk membuat keputusan di bagiannya sendiri.

E. Sistem Penulisan Laporan/ Sistematika Laporan.

Hendaknya laporan lengkap, dapat menjawab semua pertanyaan mengenai : apa ( what ), mengapa ( why ), siapa ( Who ), dimana ( where ), kapan ( when ), bagaimana ( how ).

Urutan isi laporan sebaiknya diatur, sehingga penerima laporan dapat mudah memahami. Urutan isi laporan antara lain sebagai berikut :

1. Pendahuluan.

Pada pendahuluan disebutkan tentang :

a. Latar belakang kegiatan.

b. Dasar hukum kegiatan.

c. Apa maksud dan tujuan kegiatan.

d. Ruang lingkup isi laporan.

2. Isi Laporan.

Pada bagian ini dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan antara lain :

a. Jenis kegiatan.

b. Tempat dan waktu kegiatan.

c. Petugas kegiatan.

d. Persiapan dan rencana kegiatan.

e. Peserta kegiatan.

f. Pelaksanaan kegiatan (menurut bidangnya, urutan waktu pelaksanaan, urutan fakta / datanya).

g. Kesulitan dan hambatan.

h. Hasil kegiatan.

i. Kesimpulan dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan datang.

3. Penutup.

Pada kegiatan ini ditulis ucapan terima kasih kepada yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan itu, dan permintaan maaf bila ada kekurangan-kekurangan. Juga dengan maksud apa laporan itu dibuat.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Laporan diusahakan agar :

a. Singkat dan padat.

b. Runtut atau sistimatis.

c. Mudah dipahami isinya.

d. Isinya lengkap.

e. Menarik penyajiannya.

f. Berpegangan pada fakta, data dan persoalannya.

g. Tepat pada waktunya.

Lain – lain.

a. Dalam laporan dapat dilampirkan : photo-photo kegiatan, tanda bukti, surat-surat keterangan dan sebagainya ( copy ).

b. Untuk mempermudah penyusunan laporan sebaiknya tetap mengacu pada proposal yang pernah diajukan.

c. Memberikan Laporan kegiatan dengan tembusan kepada satuan/ lembaga yang terkait. ( Mabi, Kwartir, Sponsor dll ).

http://rangkuman-pelajaran.blogspot.com/2009/05/bahasa-indonesia-laporan-report.html

http://jilena.blogdetik.com/2009/03/10/membuat-laporan/

http://www.scribd.com/doc/8343686/Teknik-Penulisan-Ilmiah

Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.

Sedangkan Instrumen pengumpul data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.

Berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi:

a. Data Primer: Data yang diusahakan/didapat oleh peneliti.

b. Data Sekunder: Data yang didapat dari orang/instansi lain.

Beberapa Aspek dalam Proses Pengumpulan Data :

• Data apa yang dikumpulkan (What).

• Dengan apa data itu dikumpulkan (With).

• Darimana data akan dikumpulkan (Where).

• Kapan data tersebut dikumpulkan (When).

• Bagaimana cara mengumpulkan (How).

Untuk mencapai kelengkapan, ketelitian dan kejelasan data, pencatatan data harus dilengkapi dengan:

• Nama pengumpul data.

• Tanggal dan waktu pengumpulan data.

• Lokasi pengumpulan data.

• Keterangan-keterangan tambahan data/istilah/responden.

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data, yaitu :

1. Metode Wawancara.

2. Metode Observasi.

3. Metode Daftar Pertanyaan (kuesioner).

1. Metode Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif).

Wawancara terjadi interaksi dan komunikasi antara pewawancara dengan responden.

Sebelum wawancara dimulai:

•Menerangkan maksud wawancara dikaitkan dengan tujuan penelitian.

•Menjelaskan mengapa responden dipilih untuk diwawancarai.

•Menjelaskan identitas dan asal-usul pewawancara.

•Menjelaskan sifat wawancara: terbuka atau tertutup (rahasia).

Kelebihan teknik wawancara:

1) Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebasa dan terbuka terhadap pertanyaa-pertanyaan yang diajukan.

2) Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaanpertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.

3) Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.

4) Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.

Kekurangan teknik wawancara:

1) Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.

2) Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia.

3) Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tenpat yang tertentu, misalnya di lokasi-lokasi yang ribut dan ramai.

4) Wawancara sangat menganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.

2. Metode Observasi

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

Sifat: Tidak ada interaksi antara obyek yang diamati dengan pengamat/pengumpul data.

Contoh:

•Observasi tentang jumlah kendaraan yang lewat dijalan tol Krapyak-Jatingaleh untuk menganalisis tingkat kepadatan lalu lintas jalan tol di Kota Semarang.

•Observasi pada pertandingan sepakbola untuk menentukan pemain dan kesebelasan terbaik dalam suatu turnamen Liga Sepak Bola Indonesia.

PersiapanObservasi:

•Isi pengamatan : data apa yang akan diamati ?

•Obyek pengamatan : apa/siapa yang diamati ?

•Alat pengamatan : pengamatan langsung atau menggunakan alat bantu ?

•Waktu pengamatan : kapan pengamatan akan dilakukan ?

•Dokumentasi pengamatan : pencatatan langsung atau menggunakan alat bantu ?

KelebihanObservasi:

1) Data yang diperoleh up to date terbaru) karena diperoleh dari keadaan yang terjadi pada saat itu (pada saat berlangsungnya peristiwa tersebut).

2) Data lebih obyektif dan jujur karena obyek yang diteliti atau responden tidak dapat mempengaruhi pengumpul data (menutupkemungkinan manipulasi).

KelemahanObservasi:

1) Memerlukan banyak waktu.

2) Tidak dapat digunakan untuk pengumpulan data masa lalu dan masa mendatang.

3) Tidak dapat digunakan untuk pengumpulan data yang berkaitan dengan sikap dan motivasi serta perilaku responden.

3. Metode Kuisioner

Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.

Cara pemakaian kuesioner:

•Tatap muka dengan sumber data/responden secara kelompok atau perorangan.

•Melalui telepon.

•Melalui pos (surat).

Sifat: terdapat interaksi antara obyek yang diamati dengan pengamat/pengumpul data.

Contoh:

•Survei mengenai merk sabun cuci muka yang paling diminati oleh anak sekolah.

•Survei mengenai sistem pengelolaan persediaan barang di Apotik “Karya Bakti” Bogor.

KelebihanSurvei:

1) Data yang diperoleh autentik, obyektif dan jujur karena berasal dari sumber data (responden) secara langsung.

2) Dapat diterapkan untuk pengumpulan data dalam lingkup yang luas.

3) Dalam hal tertentu, efisien dalam penggunaan waktu pengumpulan data.

KelemahanSurvei:

1) Ada informasi terselubung dari responden khususnya untuk informasi yang berkaitan dengan sifat, motivasi atau perilaku responden.

2) Responden terkadang tidak menjawab apa adanya tetapi apa yang sebaiknya.

3) Responden terlalu dibatasi pada jawaban-jawaban tertentu.

4) Responden sering tidak mengembalikan kuesioner.

5) Sering muncul jawaban-jawaban yang tidak diinginkan dan tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Jenis Pertanyaan dalam Kuesioner

a. Pertanyaan Terbuka: pertanyaan yang memungkinkan responden memberikan jawaban sesuai dengan cara atau pendapatnya

b. Pertanyaan Tertutup: responden tinggal memilih jawaban di antara pilihan yang sudah disediakan

http://www.scribd.com/doc/25969483/Teknik-Pengumpulan-Data

http://ssiregar.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7102/06_pengumpulan_data.pdf

Tahapan dalam menulis Karya Tulis Ilmiah

A. Menentukan Topik

Dalam suatu karangan, topik merupakan landasan yang dapat dipergunakan oleh seorang pengarang untuk menyampaikan maksudnya. Banyak hal yang dapat dipergunakan sebagai sumber penentuan topik sebuah karangan, misalnya: pengalaman, keluarga, karier, alam sekitar, masalah kemasyarakatan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, cita-cita, dan sebagainya.

Syarat-syarat perumusan topik :

1. Topik harus menarik perhatian penulis

Untuk dapat menghasilkan karangan yang baik dengan data yang lengkap, seorang penulis harus memilih topik yang menarik perhatiannya. Topik yang tidak disenangi akan menimbulkan keengganan penulis dalam menyelesaikan tulisan. Sehingga pencarian data dan informasi untuk melengkapi karangan akan dilakukan dengan terpaksa.

2. Topik harus diketahui oleh penulis

Seorang penulis sebelum memulai menulis seharusnya sudah mempunyai pengetahuan tentang hal-hal atau prinsip-prinsip dasar dari topik yang dipilih. Berdasarkan prinsip-prinsip dasar tersebut, seorang penulis dapat mengembangkan tulisannya menjadi suatu tulisan menarik, dengan cara melengkapi tulisan tersebut melalui penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan.

3. Topik yang dipilih sebaiknya:

a. Tidak terlalu baru

Topik yang terlalu baru memang menarik untuk ditulis, akan tetapi seringkali penulis mengalami hambatan dalam memperoleh data kepustakaan yang akan dipakai sebagai landasan atau penunjang. Data kepustakaan yang diperoleh mungkin terbatas pada berita dalam surat kabar atau majalah populer.

b. Tidak terlalu teknis

Karangan yang terlalu teknis kurang dapat menonjolkan segi ilmiah. Tulisan semacam ini biasanya bersifat sebagai petunjuk tentang bagaimana tata cara melakukan sesuatu, tanpa mengupas teori-teori yang ada.

c. Tidak terlalu kontroversial

Suatu tulisan yang mempunyai topik krontroversial menguraikan hal-hal di luar hal yang menjadi pendapat umum. Tulisan semacam ini sering menimbulkan permasalahan bagi penulisnya.

B. Membangun Bibliografi.

1. Pengertian Bibliografi (Daftar Pustaka)

Bibliografi secara harfiah berarti penulisan buku. Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki.

Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.

2. Unsur-Unsur Bibliografi dan Contoh Penulisannya

a. Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap.

b. Judul Buku, termasuk judul tambahannya.

c. Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid buku dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.

d. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, atau surat kabar, tanggal dan tahun.

3. Penyusunan Bibliografi

a. Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.

b. Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan abjad.

c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi, untuk refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.

d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.

e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan

Bibliografi merupakan bahan rujukan terutama berguna untuk:

(a) memberi petunjuk lengkap kepada pengguna atau pencari informasi di perpustakaan tentang terbitan, baik mengenai hasil karya seseorang/sekelompok orang atau mengenai suatu subjek tertentu;

(b) merupakan perlengkapan dalam melakukan pemilihan bahan pustaka untuk dibeli dan disimpan di perpustakaan;

(c) merupakan suatu petunjuk tentang masalah apa saja yang pernah ditulis orang atau merupakan petunjuk perkembangan penulisan suatu masalah atau subjek.

http://www.scribd.com/doc/14260355/Teknik-Penulisan-Karya-Ilmiah

http://www.scribd.com/doc/43287961/kir-smpit-rj-1

Metode Ilmiah

Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Kriteria Metode Ilmiah
• Berdasarkan Fakta
• Bebas dari Prasangka
• Menggunakan Prinsip-Prinsip Analisis
• Menggunakan Hipotesis
• Menggunakan Ukuran Objek
• Menggunakan teknik Kuantitatif

Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.
• Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.

Macam Hipotesis
• Hipotesa tentang hubungan adalah hipotesis yang menyatakan tentang saling hubung antara dua variabel atau lebih> Hipotesis tentang hubungan berbagai penelitian korelasi.
• Hipotesis tentang perbedaan dalam variabel tertentu pada kelompok berbeda. Perbedaan tersebut akibat pengaruh perbedaan satu atau lebih variabel yang lain, yang mendasari penelitian komporatif.
Karakteristik Metode Ilmiah

Metode ilmiah umumnya memiliki beberapa karakteristik umum sebagai berikut :
• Logis atau masuk akal, yaitu sesuai dengan logika atau aturan berpikir yang ditetapkan dalam cabang ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Definisi, aturan, inferensi induktif, probabilitas, kalkulus, dll. merupakan bentuk logika yang menjadi landasan ilmu pengetahuan. Logika dalam ilmu pengetahuan adalah definitif. Obyektif atau sesuai dengan fakta. Fakta adalah informasi yang diperoleh dari pengamatan atau penalaran fenomena.
• Obyektif dalam ilmu pengetahuan berkenaan dengan sikap yang tidak tergantung pada suasana hati, prasangka atau pertimbangan nilai pribadi. Atribut obyektif mengandung arti bahwa kebenaran ditentukan oleh pengujian secara terbuka yang dilakukan dari pengamatan dan penalaran fenomena.
• Sistematis yaitu adanya konsistensi dan keteraturan internal. Kedewasaan ilmu pengetahuan dicerminkan oleh adanya keteraturan internal dalam teori, hukum, prinsip dan metodenya. Konsistensi internal dapat berubah dengan adanya penemuan-penemuan baru. Sifat dinamis ini tidak boleh menghasilkan kontradiksi pada azas teori ilmu pengetahuan.
• Andal yaitu dapat diuji kembali secara terbuka menurut persyaratan yang ditentukan dengan hasil yang dapat diandalkan. Ilmu pengetahuan bersifat umum, terbuka dan universal.
• Dirancang. Ilmu pengetahuan tidak berkembang dengan sendirinya. Ilmu pengetahuan dikembangkan menurut suatu rancangan yang menerapkan metode ilmiah. Rancangan ini akan menentukan mutu keluaran ilmu pengetahuan.
• Akumulatif. Ilmu pengetahuan merupakan himpunan fakta, teori, hukum, dll. yang terkumpul sedikit demi sedikit. Apabila ada kaedah yang salah, maka kaedah itu akan diganti dengan kaedah yang benar. Kebenaran ilmu bersifat relatif dan temporal, tidak pernah mutlak dan final, sehingga dengan demikian ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan terbuka.
Tujuan Metode Ilmiah
Tujuan metode ilmiah adalah :
 Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
 Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
 Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
http://www.scribd.com/doc/9771640/Materi-Karya-Ilmiah-
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More