This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 28 November 2011

COMPUTER VISION

Computer Vision adalah salah satu bentuk aplikasi teknologi komputer dalam kehidupan dunia nyata (real world). Konsep dasar yang melandasi computer vision adalah computer becomes seeing machines, menjadikan komputer sebagai mesin yang mampu menangkap informasi visual yang ada di lingkungannya.

Computer Vision sering didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana komputer dapat mengenali obyek yang diamati atau diobservasi. Arti dari Computer Vision adalah ilmu dan teknologi mesin yang melihat, di mana mesin mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Sebagai suatu disiplin ilmu, visi komputer berkaitan dengan teori di balik sistem buatan bahwa ekstrak informasi dari gambar. Data gambar dapat mengambil banyak bentuk, seperti urutan video, pandangan dari beberapa kamera, atau data multi-dimensi dari scanner medis. Sebagai disiplin teknologi, Computer Vision berusaha untuk menerapkan teori dan model untuk pembangunan sistem.

Pengolahan Citra (Image Processing) merupakan bidang yang berhubungan dengan proses transformasi citra atau gambar. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas citra yang lebih baik. Sedangkan Pengenalan Pola (Pattern Recognition), bidang ini berhubungan dengan proses identifikasi obyek pada citra atau interpretasi citra. Proses ini bertujuan untuk mengekstrak informasi atau pesan yang disampaikan oleh gambar atau citra.


Beberapa aplikasi yang dihasilkan dari Computer Vision antara lain :

1. Psychology, AI – exploring representation and computation in natural vision

2. Optical Character Recognition – text reading

3. Remote Sensing – land use and environmental monitoring

4. Medical Image Analysis – measurement and interpretation of many types of images

5. Industrial Inspection – measurement, fault checking, process control

6. Robotic – navigation and control

Kamis, 27 Oktober 2011

Aplikasi Teknologi yang Menggunakan Wireless

Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks- WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.
WLAN(Wireless LAN) itu sendiri yaitu teknologi LAN yang menggunakan frekuensi dan transmisi radio sebagai media penghantarnya, pada area tertentu, menggantikan fungsi kabel. Pada umumnya WLAN digunakan sebagai titik distribusi di tingkat pengguna akhir, melalui sebuah atau beberapa perangkat yang disebut dengan Access Point (AP), berfungsi mirip hub dalam terminologi jaringan kabel ethernet.

Komunikasi wireless sebetulnya ada dua jenis; stasioner dan bergerak (mobile). Contoh komunikasi wireless yang stasioner adalah komunikasi satelit, atau VSAT (yang banyak digunakan oleh bank).

Komunikasi wireless bergerak menjadi popular karena beberapa penyebab. Salah satu penyebabnya adalah infrastruktur kabel (wired) saat ini belum memadai di berbagai negara. Bahkan di beberapa tempat masih belum ada jaringan kabel telepon. Fakta ini justru dimanfaatkan untuk langsung meloncat ke komunikasi wireless tanpa perlu lewat fasa wired. Investasi langsung ke arah wireless.

Contoh-contoh aplikasi teknologi yang menggunakan wireless yaitu, sebagai berikut :

a. Handphone

Komunikasi wireless membelikan kenyamanan (convenience) dan kemudian. Dengan handphone seseorang dapat ditelepon dan menelepon dimana dan darimana saja dia berada. Paling tidak, ini teorinya. Hal ini penting bagi orang yang selalu bergerak dan sibuk. Bagi yang telah menggunakan handphone akan merasa tidak nyaman dan sulit melakukan kegiatan sehari-harinya tanpa handphone.

b. WAP

Wireless Applications Protocol merupakan spesifikasi terbuka (open specification) yang dibuat agar perangkat wireless lebih mudah mengakses informasi (dari Internet) dan dapat berinteraksi secara interaktif dan instant. Dengan adanya WAP, pengguna handphone dapat mengakses Internet dengan lebih mudah dan sesuai dengan keterbatasan yang dimiliki oleh handphone, seperti layar yang kecil, memory yang kecil, dan kecepatan akses yang lambat. Hal ini diimplementasikan via WAP dengan menggunakan WML (Wireless Markup Languange) yaitu bahasa yang mirip dengan HTML (Hypertext Markup Languange) yang digunakan untuk membuat homepage atau web site. Selain itu di sisi server dapat digunakan software yang memfilter hal-hal yang tidak penting atau tidak "bermanfaat" bagi handphone sehingga data-data yang dikirimkan ke perangkat wireless menjadi lebih sedikit dan sesuai dengan kecepatan
akses yang lambat. WAP diramalkan akan populer.

c. Bluetooth

Bluetooth merupakan standar baru komunikasi wireless untuk suara dan data dengan menggunakan short-range radio link yang dapat dibuat murah dalam ukuran kecil. Dengan bluetooth banyak sambungan sambungan kabel yang dapat digantikan. Misalnya sambungan dari komputer ke printer, atau ke modem, atau bahkan ke handphone, dapat digantikan dengan bluetooth (wireless). Demikian pula hubungan earphone dengan handphone yang merupakan
bagian dari handsfree set dapat dilakukan dengan Bluetooth. Dengan kata lain kabel-kabel yang bersliweran dapat dihilangkan dengan Bluetooth. Perangkat wireless juga dapat dihubungkan
dengan jaringan komputer via Bluetooth. Meskipun masih mudah, bluetooth sudah mendapat dukungan dari perusahaan raksasa seperti Ericsson, Siemens, Nokia, Intel, 3Com, Microsoft, dan lain lainnya.

Umumnya peralatan-peralatan Bluetooth dapat Saling berkomunikasi dalam jarak yang sedang antara 1 hingga 100 m. Jarak maksimal ini dapat dihasilkan tergantung dari daya output yang digunakan dalam modul Bluetooth . Modul Bluetooth disini biasanya berupa satu IC chip komunikasi khusus yang telah mengimplementasikan protocol Bluetooth. Setidaknya terdapat tiga kelas Bluetooth berdasarkan daya output dari jarak jangkauannya yaitu :

· Daya kelas 1 yang beroperasi pada daya antara 100mW (20dBm) hingga 1mW (0dBm) dan didesain untuk peralatan Bluetooth dengan jangkauan hingga 100 meter

· Daya kelas 2 beroperasi antara 2,5W (4dBm) dan 0,25mW (-6dBm) dan didesain untuk jarak jangkauan hingga sekitar 10m.

· Daya kelas 3 memiliki daya maksimal hingga 1mW (0dBm) dan bekerja untuk peralatan dengan jarak sekitar 1 meter saja.

d. 3G

Sistem GSM yang mendominasi handphone di Indonesia, dan Eropa, dapat dikategorikan sebagai generasi kedua (2nd generation) mobile telephony. Generasi kedua ini memiliki kekurangan- kekurangan, dimana kecepatan transmisi data merupakan salah satu kelemahan utama. Batas kecepatan transmisi data ini menyebabkan aplikasi multimedia belum dapat diluncurkan di atas platform ini. Third generation mobile telephony dirancang untuk komunikasi wireless dengan kecepatan tinggi, yaitu 2 mega bit per detik. Dengan kecepatan seperti itu, maka komunikasi seperti video conferencing dapat dilakukan secara baik. Anda dapat mengirimkan gambar rumah yang akan anda beli kepada keluarga anda di rumah, atau menunjukkan komponen yang rusak di mobil anda kepada bengkel atau toko onderdil, atau menjukkan hasil analisa kesehatan kepada dokter spesialis yang kebetulan berada di tempat lain (atau bahkan di negara lain). Di Jepang, 3G ini akan diluncurkan segera dengan menggunakan teknologi wide band CDMA.

e. PDA

Implementasi komunikasi wireless tidak harus menggunakan handphone. Palm Pilot, sebuah PDA (Personal Digital Assitant), merupakan saingan terberat dari handphone. Dengan layar yang lebih lebar dan banyaknya aplikasi yang sudah tersedia, Palm Pilot nampaknya lebih mudah mendominasi aplikasi wireless Internet. Sebagai contoh, aplikasi penunjuk jalan yang diberikan oleh maps.yahoo.com sudah dapat diakses melalui Palm Pilot. Servis ini dapat menunjukkan peta dan arah jalan jika kita ingin menuju ke suatu tempat di daerah Silicon Valley.


Sumber :

http://machinelearning-ranto.blogspot.com/2008/04/aplikasi-teknologi-wireless-lan-wlan.html

http://indonesiaindonesia.com/f/14517-nirkabel-komunikasi-masa-depan/

Selasa, 25 Oktober 2011

Layanan Telematika

Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika. Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:

  • Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
  • Dalam teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS(Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).

Layanan-layanan telematika dapat dikategorikan menjadi 4 layanan, sebagai berikut :

- Layanan Informasi

- Layanan Keamanan

- Layanan Context-Aware dan Event-base

- Layanan Perbaikan Sumber

1. Layanan Telematika dibidang Informasi
Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat
Wartel dan Warnet memainkan peranan penting dalam masyarakat. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan "e-commerce" bagi usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk Balai-balai Informasi. Untuk melayani lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh masyarakat.Dalam layanan ini telematika menyatukan system komunikasi dengan kendaran seperti mobil untuk memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat. Ada beberapa contoh pelayanan informasi seperti:
- Jasa pelayanan internet
- Informasi lalu lintas terbaru
-Telematik terminal

2. Layanan Telematika di bidang Keamanan

Sarana yang digunakan :

· Layanan pesan singkat atau Surat masa singkat yang biasa disingkat SMS merupakan sebuah layanan yang dilaksanakan dengan sebuah ponsel untuk mengirim atau menerima pesan-pesan pendek. Layanan telematika ini dimanfaatkan pada sektor-sektor keamanan seperti yang sudah dijalankan oleh Polda Jatim yang memanfaatkan TI dalam rangka meningkatkan pelayanan keamanan terhadap masyarakat. Kira-kira sejak 2007 lalu, membuka layanan pengaduan atau laporan dari masyarakat melalui SMS dengan kode akses 1120.

· Forum Online di web. Layanan telematika ini dilaksanakan dengan sistem online untuk pelayanan di bidang Lalu Lintas. Contoh Polda Jatim memiliki website di http://www.jatim.polri.go.id, untuk bisa melayani masyarakat melalui internet. Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polda Jatim sudah banyak memanfaatkan fasilitas website ini dan sangat bermanfaat dalam menangani kasus-kasus yang sedang terjadi dan lebih mudah dalam memantau setiap perkembangan kasus atau laporan, baik laporan dari masyarakat maupun laporan internal untuk Polda Jatim sendiri. Bukan hanya penanganan kasus kejahatan semata, tapi juga termasuk laporan terkait lalu lintas, intelijen, tindak pidana ringan (tipiring) di masyarakat, pengamanan untuk pemilu, termasuk laporan bencana alam.

Di samping masyarakat dapat menyampaikan opini mengenai perilaku dan layanan dari aparat kepolisian melalui email atau website. Indonesia perlu menciptakan suatu lingkungan legislasi dan peraturan perundang-undangan. Upaya ini mencakup perumusan produk-produk hukum baru di bidang telematika (cyber law) yang mengatur keabsahan dokumen elektronik, tanda tangan digital, pembayaran secara elektronik, otoritas sertifikasi, kerahasiaan, dan keamanan pemakai layanan pemakai layanan jaringan informasi.

Diperlukan pula penyesuaian berbagai peraturan perundang-undangan yang telah ada, seperti mengatur HKI, perpajakan dan bea cukai, persaingan usaha, perlindungan konsumen, tindakan pidana, dan penyelesaian sengketa. Pembaruan perauran perundang-udangan tersebut dibutuhkan untuk memberikan arah yang jelas, transparan, objektif, tidak diskriminatif, proporsional, fleksibel, serta selaras dengan dunia internasional. Pembaruan itu juga diperlukan untuk membentuk ketahanan dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman dan kejahatan baru yang timbul sejalan dengan perkembangan telematika.

3. Layanan Context Aware dan Event-Based
context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.

Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness.Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
1. The acquisition of context
2. The abstraction and understanding of context
3. Application behaviour based on the recognized context

Empat kategori aplikasi context-awareness menurut Bill N. Schilit, Norman Adams, dan Roy Want, yaitu :

1. Proximate selection
Proximate selection adalah sebuah teknik antarmuka yang memudahkan pengguna dalam memilih atau melihat lokasi objek (benda atau manusia) yang berada didekatnya dan mengetahui posisi lokasi dari user itu sendiri. Ada dua variabel yang berkaitan dengan proximate selection ini, yaitu locus dan selection, atau tempat dan pilihan.
Setidaknya, ada tiga jenis lokasi objek yang bisa ditanamkan ke dalam aplikasi dengan menggunakan teknik ini, yaitu:
1. Perangkat input dan output yang menyediakan penggunaan share lokasi bersama, seperti: penggunaan printer, facsimiles, komputer, video camera, dll.
2. Kumpulan objek-objek yang membutuhkan suatu perangkat lunak tertentu untuk saling berinteraksi, misalnya pada perusahaan-perusahaan yang membutuhkan penyatuan dokumen baik antar divisi maupun dalam satu divisi ke dalam suatu database tertentu.
3. Kumpulan lokasi atau tempat yang sering dikunjungi, seperti restoran, night club, pom bensin, mall, dan tempat-tempat lainnya. Dengan adanya inovasi ini tentunya lebih mempermudah user untuk mencari suatu tempat tertentu tanpa harus bergantung kepada yellow pages directori atau bertanya kepada masyarakat sekitar.

2. Automatic Contextual Reconfiguration
Aspek terpenting dari salah satu contoh kasus sistem contextaware ini adalah bagaimana konteks yang digunakan membawa perbedaan terhadap konfigurasi sistem dan bagaimana cara antar setiap komponen berinteraksi. Sebagai contoh, penggunaan virtual whiteboard sebagai salah satu inovasi automatic reconfiguration yang menciptakan ilusi pengaksesan virtual objects sebagai layaknya fisik suatu benda.
Contextual Reconfiguration juga bisa diterapkan pada fungsi sistem operasi; sebagai contoh: sistem operasi suatu komputer A bisa memanfaatkan memori komputer lainnya yang berada didekatnya untuk melakukan back-up data sebagai antisipasi jika power komputer A melemah.

3. Contextual Informations and Commands
Kegiatan manusia bisa diprediksi dari situasi atau lokasi dimana mereka berada. Sebagai contoh, ketika berada di dapur, maka kegiatan yang dilakukan pada lokasi tersebut pasti berkaitan dengan memasak. Hal inilah yang menjadi dasar dari tujuan contextual information and commands, dimana informasi-informasi tersebut dan perintah yang akan dilaksanakan disimpan ke dalam sebuahdirectory tertentu.
Setiap file yang berada di dalam directory berisi locations and contain files,programs, and links. Ketika seorang user berpindah dari suatu lokasi ke lokasi lainnya, maka browser juga akan langsung mengubah data lokasi di dalamdirectory. Sebagai contoh: ketika user berada di kantor, maka user akan melihat agenda yang harus dilakukan; ketika user beralih lagi ke dapur, maka usertersebut akan melihat petunjuk untuk membuat kopi dan data penyimpanan kebutuhan dapur.

4. Context-Triggered Actions
Cara kerja sistem context-triggered actions sama layaknya dengan aturan sederhana IF-THEN. Informasi yang berada pada klausa kondisi akan memacu perintah aksi yang harus dilakukan. Kategori sistem context-aware ini bisa dikatakan mirip dengan contextual information and commands, namun perbedaannya terletak pada aturan-aturan kondisi yang harus jelas dan spesifik untuk memacu aksi yang akan dilakukan.
Aturan umum yang harus diisi pada form context-triggered actions :
badge location event-type action
event¬-type dapat berupa kondisi : arriving, departing, settleld-in, missing, or attention. Sebagai contoh :
coffee kitchen arriving “play –v 50 ~/sounds/rooster.au”
artinya, ketika siapapun berada di dapur dan menggunakan mesin coffee makermaka alarm rooster sound akan berbunyi.

4. Layanan Perbaikan Sumber

- TELEMETIKA UNTUK MEMPERSATUKAN BANGSA

DAN MEMBERDAYAKAN RAKYAT

- TELEMATIKA DALAM MASYARAKAT DAN UNTUK

MASYARAKAT

- INFRASTRUKTUR INFORMASI NASIONAL

- SEKTOR SWASTA DAN IKLIM USAHA

- PENINGKATAN KAPASITAS DAN TEKNOLOGI/GOVERNMENT ONLINE.

Sumber::
http://ruqayahimwanah.com/berita-118-telematics-service.html
http://wwwscribd.com/doc/46044553/layanan-Telematika
http://asep10106240.wordpress.com/2009/12/10/layanan-telematika-telematics-service/

Senin, 06 Juni 2011

Contoh Proposal

Berikut ini adalah contoh proposal untuk membuat warnet yang saya buat dengan format yang saya download dari 4shared.





PROPOSAL

PENDIRIAN USAHA


WARNET

(Dan beberapa usaha dibidang Teknolgi Informasi)





A. NAMA USAHA

Usaha yang akan dikembangkan diberi nama “JU-Net” dengan badan usaha berbentuk CV yang didaftarkan ke notaris sehingga memiliki badan hukum yang tetap.

B. RENCANA LOKASI USAHA

Rencana lokasi operasional usaha akan ditempatkan didaerah yang memeuhi syarat sebagai berikut :

· Lokasi dekat dengan kawasan pendidikan baik itu perguruan tinggi, Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah Pertama.

· Lokasi berada di pusat keramaian, misalnya di pasar dan perkantoran.

· Lokasi berada ditengah kawasan penduduk

Lokasi yang kami prioritaskan adalah di Pasar rebo, dengan pertimbangan :

· Lokasi dekat dengan beberapa perguruan tinggi .

· Lokasi berada kawasan pasar yang ramai.

· Lokasi berada pada perumahan penduduk.

C. TARGET PELANGGAN

Target pelanggan warnet ini adalah : pelajar dan mahasiwa disekitarnya. Mereka adalah menggunakan internet untuk hiburan semata yang frekwensinya cukup tinggi. Umumnya mereka hanya membuka program chatting dan situs www.facebook.com

D. JENIS USAHA

Jenis usaha yang direncanakan sesuai dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki adalah :

1. Warnet

2. Training internet lepas

3. Service Komputer

4. Printing

5. Training Komputer

6. Dan lain sebagainya, disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Target kami adalah setiap bulan menambah cabang usaha baru, walau tidak menutup kemungkinan pada bulan yang sama ddirikan bebapa cabang usaha sekaligus.

E. KEUNGGULAN KAMI

Kami memiliki keunggulan antara lain :

1. Semua instalasi software, jaringan LAN, router dan proxy server dapat kami lakukan sendiri, dengan demikian tidak perlu menganggarkan dana untuk jasa dari pihak ketiga.

2. Kami sudah berpengalaman memberikan bantuan jasa konsultasi dan pekerjaan teknis untuk pendirian warnet diantaranya adalah : Warnet LaaTazan di Plaju, Warnet Polycom di bukit, Warnet An-Najm di Samping Bina Husada Jalan Merdeka Palembang.

3. Kami juga sudah sangat sering mengadakan pelatihan internet dan website kepada pelajar dan mahasiswa dengan kerja sama dengan organsasi ekskul sekolah atau senat mahasiswa.

F. PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

Perangkat keras yang akan digunakan dalam komputer ini adalah :

· Komputer Pentium 4 built up second sebanyak 10 unit, server Dual Core 1 unit dan komputer Pentium 4 untuk billing 1 unit beserta perangkat jaringan.

· Koneksi internet menggunakan Wireless dengan kecepatan 258kbps dengan rasio 1:1

· Sistem operasi yang akan digunakan adalah Windows XP

G. MODAL & KEUNTUNGAN

Modal yang kami butuhkan untuk medirikan warnet ini plus biaya operasioanl selama 1 bulan pertama adalah Rp 55.000.000,- dengan perkiraan laba bersih minimal Rp 6.000.000,- per bulannya. Sehingga usaha diperkirakan akan BEP pada bulan ke (10) sebelas (dengan asumsi 1 bulan pertama belum mendapatkan keuntungan maksimal).

Sedangkan modal untuk usaha selain warnet adalah mengambil dari beberapa sumber antara lain :

1. penambahan modal oleh pemodal.

2. keuntungan bulanan pemodal, bila pemodal ingn menambah investasi.

3. keuntungan bulanan pengelola, bila pengelola ingin ikut menanam saham.

4. dari pemodal lain yang ingin ikut andil menanamkan saham.

5. dari dana penyusutan barang yang ternyata tidak terpakai. (dana penyusutan ini tetap dianggap sebagai dana dari pemodal).

H. BAGI HASIL

Prosentase bagi hasil yang kami tawarkan adalah 40% untuk pemodal dan 60% untuk pengelola, dengan demikian pemodal diperkirakan akan mendapatkan keuntungan sedikitnya Rp 2.400.000,- perbulan. Dengan demikian diperkirakan pemodal akan balik modal paling lama 24 bulan.

I. BIAYA PENYUSUTAN

Pada prinsipnya jumlah aset pemodal adalah sama baik pada saat pendirian usaha maupun pada tahun ke 1, ke2 , dst, Karena kami menganggarkan biaya penyususutan sebesar 2,5% perbulan dari semua aset milik pemodal, dana penyusutan ini tetap menjadi milik pemodal sehingga total aset pemodal tetap walaupun nilai barang menjadi susut atau rusak.

J. SURAT PERJANJIAN

Demi keamanan investasi, kami menawarkan surat perjanjian yang ditandatangani oleh pemodal dan pengelola dan dibubui materai secukupnya agar mempunyai kekuatan hukum. Ketentuan dasar surat perjanjian kami sertakan dalam lampiran.

K. STRATEGI PROMOSI

Strategi yang akan kami jalankan pada perusahaan ini antara lain :

1. Bekerja sama dengan pihak sekolah dalam rangka mengadakan kerja sama pelatihan komputer dan internet.

2. Kami akan menjalankan kembali organisasi yang bergerak dibidang teknologi informasi yang akan menghimpun mahasiswa yang mempunyai keahlian dibidang komputer. Dengan strategi ini, kami menargetkan bisa mendapatkan tenaga freelancer untuk mempromosikan bisnis ini, aset untuk tenaga pengajar dan dapat mengerjakan proyek-proyek IT.

L. PENUTUP

Demikian proposal yang kami buat, semoga langkah ini dapat turut andil dalam mencerdaskan bangsa dan memberikan lapangan pekerjaan dan memajukan ekonomi Indonesia. Terimakasih

Proposal

1. Pengertian proposal

Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.

2. Syarat-syarat proposal

a. Jelas (Clear).

Yang dimaksud jelas, proposal harus dapat memaparkan kegiatan usaha secara jelas, terutama mengenai : bidang usaha, status kepemilikan, surat izin badan usaha yang diperlukan, bentuk kerja sama yang ditawarkan, tenaga kerja, pesaing, bahan baku.

b. Singkat (Consice).

Proposal harus ditulis singkat tanpa melupakan kaidah-kaidah penulisan dan mengurangi kejelasan dan kelengkapan proposal. Harap diingat, bahwa dunia usaha selalu harus mengikuti perkembangan, karenanya penyampaian sesuatu secara singkat dan tepat pada sasaran merupakan sesuatu keharusan

c. Lengkap (Complette).

Proposal harus dibuat secara lengkap, artinya proposal harus dibuat dengan informasi pendukug. Kelengkapan informasi terutama mengenai pesaing dan peluang pasar akan sangat membantu pelaksanaan usaha. Usaha menutupi informasi akan menjadikan bumerang bagi pengelola usaha, karena pada waktunya akan diketahui juga.

d. Benar (Correct).

Kebenaran proposal sangat dipengaruhi oleh nurani pembuat. Jangan sampai karena ingin meyakinkan dan membuat proposal semenarik mungkin, penyusun menyembunyikan informasi-informasi yang yang dirasa kurang menguntungkan. Bila pada suatu waktu diketahui ketidakbenaran proposal, nama baik dan kredibilitas penyusun sangat dipertaruhkan. Adalah sesuatu hal yang sangat sulit meyakinkan orang, bila pernah membohonginya, dasar utama dari bisnis adalah kepercayaan, karenanya kepercayaan adalah sesuatu yang sangat mahal.

e. Tidak kadaluwarsa (up to date).

Keakuratan dan ketepatan data pendukungsangat diperlukan dalam penyusunan usaha. Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat mengharuskan kegiatanusaha mengikutinya. Proposal usahapun demikian, ia harus dibuat sesuai perkembangan. Perkembangan tidak hanya sebatas pada perkembangan ilmu dan teknoligi saja, tetapi juga perkembangan pranatadan nilai-nilai yang dianut masyarakat.

3. Jenis-jenis proposal

Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

a. Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:

1) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan;

2) isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya; 3) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.

b. Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.

4. Sistematika proposal

Sistematika Penulisan Proposal, yaitu :

1) Pendahuluan

· Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.

· Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata).

· Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.

2) Dasar Pemikiran

· Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain.

· Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian.

3) Tujuan

· Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus).

· Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa.

4) Tema.

Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut.

5) Jenis Kegiatan

· Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu.

· Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.

6) Target

Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.

7) Sasaran/Peserta

Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta).

8) Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.

9) Anggaran Dana

Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri.

10) Susunan Panitia

Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.

11) Jadwal Kegiatan

Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya. Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.

12) Penutup

· Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.

· Ditutup dengan lembar pengesahan proposal.

· Terakhir, diikuti dengan lampiran.

Sumber ::

http://ghadizluthu.blogspot.com/2010/06/pengertian-proposal.html

http://imamaunpad.files.wordpress.com/2010/05/sistematika-proposal-2.pdf

Laporan

A. Pengertian Laporan

Laporan adalah suatu bentuk penyampaian dan penyajian hasil kegiatan baik secara lisan maupun tulisan atau dokumen berupa fakta-fakta yang dimanfaatkan guna mengambil sebuah keputusan atau kesimpulan. Topik laporan adalah pokok yang dibicarakan atau dibahas dalam laporan.

B. Dasar-dasar Membuat Laporan

Dasar-dasar dalam membuat laporan yaitu, sebagai berikut :

1. Judul Penelitian dibuat setelah menentukan masalah.

· Harus mengacu pada masalah pokok penelitian.

· Penulisan tidak boleh terlalu panjang/pendek.

· Mengusahakan agar kalimat yang digunkan menarik.

2. Halaman abstrak diketik 1 spasi.

3. Kalimat disusun dengan Jelas dan sederhana.

4. Menghindari penggunaan istilah untuk mencegah salah paham.

5. Tata bahasa, ejaan dan sistematika penulisan dilakukan mentaati peraturan yang telah ditentukan.

6. Penomoran Bab, sub Bab, tabel, gambar ditulis secara konsisten, dipertegas dengan pengetikan huruf tebal. Halaman dengan kepala bab diketik ke bawah kertas.

7. Catatan kaki(footnote) digunakan bila perlu.

Ada juga syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam membuat laporan, yaitu :

1. Lengkap.

Artinya data dan fakta yang ada dalam laporan harus lengkap.

2. Jelas.

Sebuah laporan disebut jelas bila uraian dalam laporan tidak memberi peluang ditafsirkan secara berbeda oleh pembaca yang berbeda. Ini dapat dicapai bila bahasa yang digunakan benar dan komunikatif.

3. Benar / akurat.

Data dan fakta yang salah dapat menuntun pembaca membuat suatu keputusan yang salah. Jadi kebenaran dan keakuratan isi laporan sangat diperlukan.

4. Sistematis.

Laporan harus diorganisasikan sedemikian rupa, dengan system pengkodean yang teratur, sehingga mudah dibaca dan diikuti oleh pembaca. Laporan yang sistematis juga menunjang unsur kejelasan yang sudah diciptakan oleh unsur – unsur bahasa.

5. Objektif.

Penulis laporan tidak boleh memasukkan selera pribadi ke dalam laporannya. Pelapor harus bersikap netral dan memakai ukuran umum dalam minilai sesuatu.

6. Tepat waktu.

Ketepatan waktu mutlak diperlukan, karena keterlambatan laporan bisa mengakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan.

C. Jenis-jenis Laporan

Laporan dapat digolongkan menurut:

1. Ditinjau dari maksud pelaporan, terdapat :

a. Laporan informative

Laporan yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci.

b. Laporan rekomendasi

Laporan yang di samping memberikan informasi juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan.

c. Laporan analitis

Laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini.

d. Laporan Pertanggungjawaban

Di mana si pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif).

e. Laporan Kelayakan (feasibility report)

Pelapor menganalisis suatu situasi atau masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan: layak atau tidak. Berbagai alternative dinanalisis, kemudian ditentukan mana yang lebih baik.

2. Ditinjau dari bentuk laporan, terdapat :

a. Laporan berbentuk memo.

Biasanya laporan pendek yang memuat hal – hal pokok saja, dan beredar di kalangan intern organisasi.

b. Laporan berbentuk surat

Isinya lebih panjang daripada laporan yang berbentuk memo, sekitar tiga lembar folio. Bisa ditujukan ke luar organisasi.

c. Laporan berbentuk naskah

Laporan ini bisa panjang atau pendek. Bila panjang dibuat dalam format buku, dan dalam penyampaiannya mutlak diperlukan surat atau memo pengantar

d. Laporan berbentuk campuran

Laporan ini tidak lain gabungan antara bentuk naskah dengan memo atau surat. Dibuat begini karena isinya cukup kompleks sehingga harus dipadukan dengan bentuk naskah agar pengkodean bagian – baiannya lebih mudah dilakukan.

3. Ditinjau dari isinya, dapat dibedakan :

a. Laporan kegiatan, misalnya pelaksanaan perkemahan, pelaksanaan ujian SKU, SKK, Pramuka Garuda.

b. Laporan perjalanan, misalnya laporan wisata, pengembaraan, penjelejahan dan sebagainya.

c. Laporan keuangan, menyangkut masalah penerimaan dan penggunaan uang.

4. Ditinjau dari bahasa yang digunakan, terdapat :

a. Laporan yang ditulis secara populer, yang menggunakan kata-kata sederhana, kadang-kadang diselingi dengan kalimat humor / lucu.

b. Laporan yang ditulis secara ilmiah, sebagai hasil peneliti. Biasanya isinya singkat tetapi padat dan sistimatis serta logis.

5. Ditinjau dari cara penyampaian, terdapat :

a. Laporan lisan, disampaikan secara lisan, biasanya dilakukan hal-hal yang perlu segera disampaikan laporan lisan dapat dengan tatap muka, lewat telepon, wawancara dan sebagainya.

b. Laporan tertulis, disampaikan secara lengkap dalam bentuk tulisan.

6. Ditinjau dari waktu penyampaian, terdapat :

a. Laporan Insidental

Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali- sekali saja dalam rangka suatu kegiatan yang tidak terjadwal tetap.

b. Laporan Periodik

Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai sesuai periodenya pula. Contoh: Laporan harian, Mingguan, Bulanan dan seterusnya.

D. Fungsi Laporan

Penyampaian laporan biasanya dilakukan oleh seorang bawahan kepada atasan, dalam hal ini adalah atasan yang memberikan tugas / perintah atau yang mempunyai fungsi kontrol dan pengawasan atas dirinya atau atas kegiatan yang dilaporkan. Laporan juga bisa bersifat koordinatif (komunikasi horizontal) bila ditulis oleh petugas dengan posisi sejajar dengan pembacanaya.

Atas dasar itu pelaporan mengandung empat fungsi:

1. Fungsi Informatif.

Laporan bisa digunakan sebagai sumber informasi bagi pembacanya

2. Fungsi Pertanggung jawaban.

Laporan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban penulis terhadap pembaca laporan / atasannya, atau tugas yang harus dan telah dilaksanakannya.

3. Fungsi Pengawasan.

Dengan membaca laporan, seorang atasan bisa mengawasi bawahan serta tugas yang dilakukan bawahan tanpa harus melihat langsung.

4. Fungsi Pengambilan Keputusan.

Laporan dari bawahan dapat digunakan oleh atasan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan. Juga berlaku untuk laporan koordinatif. Seorang Kepala Bagian atau Manajer dapat menggunakan laporan Manajer lain untuk membuat keputusan di bagiannya sendiri.

E. Sistem Penulisan Laporan/ Sistematika Laporan.

Hendaknya laporan lengkap, dapat menjawab semua pertanyaan mengenai : apa ( what ), mengapa ( why ), siapa ( Who ), dimana ( where ), kapan ( when ), bagaimana ( how ).

Urutan isi laporan sebaiknya diatur, sehingga penerima laporan dapat mudah memahami. Urutan isi laporan antara lain sebagai berikut :

1. Pendahuluan.

Pada pendahuluan disebutkan tentang :

a. Latar belakang kegiatan.

b. Dasar hukum kegiatan.

c. Apa maksud dan tujuan kegiatan.

d. Ruang lingkup isi laporan.

2. Isi Laporan.

Pada bagian ini dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan antara lain :

a. Jenis kegiatan.

b. Tempat dan waktu kegiatan.

c. Petugas kegiatan.

d. Persiapan dan rencana kegiatan.

e. Peserta kegiatan.

f. Pelaksanaan kegiatan (menurut bidangnya, urutan waktu pelaksanaan, urutan fakta / datanya).

g. Kesulitan dan hambatan.

h. Hasil kegiatan.

i. Kesimpulan dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan datang.

3. Penutup.

Pada kegiatan ini ditulis ucapan terima kasih kepada yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan itu, dan permintaan maaf bila ada kekurangan-kekurangan. Juga dengan maksud apa laporan itu dibuat.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Laporan diusahakan agar :

a. Singkat dan padat.

b. Runtut atau sistimatis.

c. Mudah dipahami isinya.

d. Isinya lengkap.

e. Menarik penyajiannya.

f. Berpegangan pada fakta, data dan persoalannya.

g. Tepat pada waktunya.

Lain – lain.

a. Dalam laporan dapat dilampirkan : photo-photo kegiatan, tanda bukti, surat-surat keterangan dan sebagainya ( copy ).

b. Untuk mempermudah penyusunan laporan sebaiknya tetap mengacu pada proposal yang pernah diajukan.

c. Memberikan Laporan kegiatan dengan tembusan kepada satuan/ lembaga yang terkait. ( Mabi, Kwartir, Sponsor dll ).

http://rangkuman-pelajaran.blogspot.com/2009/05/bahasa-indonesia-laporan-report.html

http://jilena.blogdetik.com/2009/03/10/membuat-laporan/

http://www.scribd.com/doc/8343686/Teknik-Penulisan-Ilmiah

Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.

Sedangkan Instrumen pengumpul data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.

Berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi:

a. Data Primer: Data yang diusahakan/didapat oleh peneliti.

b. Data Sekunder: Data yang didapat dari orang/instansi lain.

Beberapa Aspek dalam Proses Pengumpulan Data :

• Data apa yang dikumpulkan (What).

• Dengan apa data itu dikumpulkan (With).

• Darimana data akan dikumpulkan (Where).

• Kapan data tersebut dikumpulkan (When).

• Bagaimana cara mengumpulkan (How).

Untuk mencapai kelengkapan, ketelitian dan kejelasan data, pencatatan data harus dilengkapi dengan:

• Nama pengumpul data.

• Tanggal dan waktu pengumpulan data.

• Lokasi pengumpulan data.

• Keterangan-keterangan tambahan data/istilah/responden.

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data, yaitu :

1. Metode Wawancara.

2. Metode Observasi.

3. Metode Daftar Pertanyaan (kuesioner).

1. Metode Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif).

Wawancara terjadi interaksi dan komunikasi antara pewawancara dengan responden.

Sebelum wawancara dimulai:

•Menerangkan maksud wawancara dikaitkan dengan tujuan penelitian.

•Menjelaskan mengapa responden dipilih untuk diwawancarai.

•Menjelaskan identitas dan asal-usul pewawancara.

•Menjelaskan sifat wawancara: terbuka atau tertutup (rahasia).

Kelebihan teknik wawancara:

1) Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebasa dan terbuka terhadap pertanyaa-pertanyaan yang diajukan.

2) Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaanpertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.

3) Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.

4) Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.

Kekurangan teknik wawancara:

1) Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.

2) Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia.

3) Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tenpat yang tertentu, misalnya di lokasi-lokasi yang ribut dan ramai.

4) Wawancara sangat menganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.

2. Metode Observasi

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

Sifat: Tidak ada interaksi antara obyek yang diamati dengan pengamat/pengumpul data.

Contoh:

•Observasi tentang jumlah kendaraan yang lewat dijalan tol Krapyak-Jatingaleh untuk menganalisis tingkat kepadatan lalu lintas jalan tol di Kota Semarang.

•Observasi pada pertandingan sepakbola untuk menentukan pemain dan kesebelasan terbaik dalam suatu turnamen Liga Sepak Bola Indonesia.

PersiapanObservasi:

•Isi pengamatan : data apa yang akan diamati ?

•Obyek pengamatan : apa/siapa yang diamati ?

•Alat pengamatan : pengamatan langsung atau menggunakan alat bantu ?

•Waktu pengamatan : kapan pengamatan akan dilakukan ?

•Dokumentasi pengamatan : pencatatan langsung atau menggunakan alat bantu ?

KelebihanObservasi:

1) Data yang diperoleh up to date terbaru) karena diperoleh dari keadaan yang terjadi pada saat itu (pada saat berlangsungnya peristiwa tersebut).

2) Data lebih obyektif dan jujur karena obyek yang diteliti atau responden tidak dapat mempengaruhi pengumpul data (menutupkemungkinan manipulasi).

KelemahanObservasi:

1) Memerlukan banyak waktu.

2) Tidak dapat digunakan untuk pengumpulan data masa lalu dan masa mendatang.

3) Tidak dapat digunakan untuk pengumpulan data yang berkaitan dengan sikap dan motivasi serta perilaku responden.

3. Metode Kuisioner

Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.

Cara pemakaian kuesioner:

•Tatap muka dengan sumber data/responden secara kelompok atau perorangan.

•Melalui telepon.

•Melalui pos (surat).

Sifat: terdapat interaksi antara obyek yang diamati dengan pengamat/pengumpul data.

Contoh:

•Survei mengenai merk sabun cuci muka yang paling diminati oleh anak sekolah.

•Survei mengenai sistem pengelolaan persediaan barang di Apotik “Karya Bakti” Bogor.

KelebihanSurvei:

1) Data yang diperoleh autentik, obyektif dan jujur karena berasal dari sumber data (responden) secara langsung.

2) Dapat diterapkan untuk pengumpulan data dalam lingkup yang luas.

3) Dalam hal tertentu, efisien dalam penggunaan waktu pengumpulan data.

KelemahanSurvei:

1) Ada informasi terselubung dari responden khususnya untuk informasi yang berkaitan dengan sifat, motivasi atau perilaku responden.

2) Responden terkadang tidak menjawab apa adanya tetapi apa yang sebaiknya.

3) Responden terlalu dibatasi pada jawaban-jawaban tertentu.

4) Responden sering tidak mengembalikan kuesioner.

5) Sering muncul jawaban-jawaban yang tidak diinginkan dan tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Jenis Pertanyaan dalam Kuesioner

a. Pertanyaan Terbuka: pertanyaan yang memungkinkan responden memberikan jawaban sesuai dengan cara atau pendapatnya

b. Pertanyaan Tertutup: responden tinggal memilih jawaban di antara pilihan yang sudah disediakan

http://www.scribd.com/doc/25969483/Teknik-Pengumpulan-Data

http://ssiregar.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7102/06_pengumpulan_data.pdf

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More